EVALUASI
PROGRAM ANDRAGOGI “BA2BAKI” KELOMPOK 8
Anggota
Kelompok :
RizaIndri
Sri Metami Barus http://12011indri.blogspot.com/
TrianaHamidah
http://12017th.blogspot.com/
Agita
Nova Purba http://13044anp.blogspot.com/
Yolanda Maranatha http://yolandamaranatha.blogspot.com/
M.
Firman Akbar http://13088mfa.blogspot.com/
Andrie
Syahreza http://13096as.blogspot.com/
A. Teori Khit Pen Dikaitkan Dengan Performa
Yang Akan Ditampilkan Kelompok
Konsep
Khit-pen ini merupakan
program-program pendidikan luar sekolah di Thailand. Khit-pen berarti
mampu berfikir. Konsep Khit-pen berfikir secara kritis dan kecakapan
memecahkan masalah.” Konsep tersebut dipahami sebagai pendekatan untuk
melakukan proses belajar mengajar. Konsep Khit-pen ini didasari oleh
filsafat budha. Pertama, hidup adalah penderitaan. Kedua penderitaan
itu dapat diatasi, ketiga mengatasi penderitaan.” Bila ada permasalahan,
bisa dicari solusinya, tapi sebelum itu sumber penderitaan harus diidentifikasi, dan
kemudian baru mencari cara pemecahan yang baik.
Dalam hal ini kelompok
berusaha mengedepankan pemecahan yang sesuai dengan teori khit-pen. Kelompok
mengidentifik masalah yang dihadapi banyak orang, terutama mahasiswa dan
tercetuslah ide mengatasi masalah bau kaki. Dengan menjunjung konsep ini,
kelompok ingin memberikan pemecahan masalah yang terbaik dan mudah dilakukan
bagi semua kalangan. Dalam pelaksanaannya, kami menggunakan metode workshop,
dimana kelompok akan menyampaikan pemecahan-pemecahan masalah terkait bau kaki,
lalu mendemonstrasikan cara-cara menghilangkan bau kaki, dan peserta bisa
mempraktekkannya langsung. Lalu, peserta pun diharapkan turut serta aktif dan
ikut berpartisipasi dengan asumsi performa kelompok mengedepankan masalah
sehari-hari yang dialami banyak orang.
B.
Konsep
Performa
Adapun konsep performa yang akan digunakan adalah
Workshop. Dimana, workshop merupakan metode yang melibatkan seluruh peserta
dalam mempraktekkan program yang diajukan. Seperti yang kita ketahui,
pembelajaran andragogi melibatkan orang dewasa. Dimana orang dewasa akan mampu
mengaplikasikan apa yang dipelajari jika dialami secara langsung atau berdasarkan
pengalaman. Untuk program yang diajukan kelompok yaitu “BA2BAKI” sangat
membutuhkan intervensi dari peserta untuk dapat merealisasikan apa yang telah
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada pelaksanaan terdapat
kesalahan persepsi kelompok mengenai metode workshop, dimana kelompok
mengasumsikan bahwa workshop merupakan metode yang melibatkan sebagian peserta
saja sehingga konsep performa yang ditampilkan lebih mengarah kepada metode
demonstrasi. Metode ini adalah metode yang menggunakan satu atau dua partisipan
untuk mempraktekkan kepada peserta yang lain. Seiring dengan proses
pembelajaran dengan masukan dosen pembimbing yaitu Ibu Dina akhirnya kelompok
dapat merealisasikan metode workshop yang melibatkan seluruh peserta meskipun
dengan tambahan waktu terhadap estimasi waktu yang telah ditetapkan kelompok
sebelumnya.
C.
Alat Dan Bahan
D.
Teh celup
E.
Bedak bayi
F.
Bubuk kopi
G.
Koran
H.
Kertas tisu
I.
Cara Pembuatan
1.
Menggunakan
teh celup
-
Letakkan teh celup yang masih baru ke dalam
sepatu.
-
Tinggalkan dalam satu malam.
2.
Menggunakan
bedak bayi
-
Taburkan bedak bayi ke dalam area sepatu.
-
Tinggalkan dalam satu malam.
3.
Menggunakan
bubuk kopi
-
Masukkan bubuk kopi ke dalam kertas tisu.
-
Letakkan bungkusan kopi ke dalam sepatu.
-
Biarkan dalam satu malam.
4.
Menggunakan
koran
-
Bungkus sepatu dengan koran, usahakan rapat agar
bau terserap oleh koran.
-
Letakkan sepatu di tempat yang dingin selama
satu malam.
J.
Tantangan
·
Waktu
Tantangan
yang melibatkan waktu terkait dengan diskusi mengenai pelaksanaan workshop dan pembuatan
program. Adapun yang menjadi tantangannya adalah kesibukan masing-masing
anggota kelompok sehingga kelompok sulit untuk berkumpul dan menentukan
perencanaan yang akan direalisasikan.
·
Topik
Tantangan yang berkaitan dengan
topik dialami oleh kelompok ketika menentukan tema workshop. Pada awalnya
kelompok mengusulkan topik mengenai makanan sehat yang berjudul “Sayur Enak
Menyehatkan Penuh Warna (SEMPURNA)”. Namun, setelah mendapatkan saran dan
kritik dari dosen pembimbing, yaitu Ibu Dina, kelompok akhirnya memutuskan
untuk mengganti topik dengan “Bye Bye Bau Kaki (BA2BAKI)” yang disesuaikan
dengan kebutuhan para mahasiswa andragogi.
·
Alat dan
Bahan
Kelompok tidak mengalami kendala
dalam masalah penyediaan alat maupun bahan yang akan digunakan dalam workshop.
·
Proses Pelaksanaan
Kendala
yang dialami dalam hal ini adalah kesulitan dalam menentukan metode yang paling
sesuai untuk topik BA2BAKI. Awalnya kelompok bermaksud untuk melakukan workshop
yang melibatkan semua peserta dalam mempraktekkan program. Namun, setelah
didiskusikan lebih lanjut, kelompok memilih metode demonstrasi yang
dilaksanakan dengan memilih dua orang secara random dari peserta untuk
mempraktekkan cara yang didemonstrasikan.
·
Pengaturan
Peserta
Awalnya kelompok
berencana untuk tidak membagi peserta workshop menjadi kelompok-kelompok dan
membiarkan peserta duduk sebagaimana adanya. Namun dikarenakan pertimbangan
agar peserta lebih fokus terhadap demonstrasi yang dilakukan untuk jenis sepatu
yang berbeda, maka kami membagi peserta menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
yang memakai flat shoes (sepatu slip-on, sepatu yang tidak memakai tali)
dan kelompok yang memakai sepatu bertali (sepatu kets, sepatu boots, dsb).
K. Proses Yang Terjadi Selama Pelaksanaan
Sebelum presentasi dimulai, kelompok berkumpul di depan untuk mempersiapkan
alat dan bahan yang akan dipercobakan. Pada saat itu juga kelompok berkumpul
untuk mengingatkan kembali tugas masing-masing anggota. Kemudian, ketika
presentasi akan dimulai bagian pembukaan dibawakan oleh moderator yaitu
Muhammad Firman Akbar. Pembukaan berisikan penyebab dari bau kaki dan bau
sepatu. Setelah itu dilanjutkan oleh Yolanda Maranatha yang menjelaskan
mengenai cara menghilangkan bau pada kaki. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh
presenter selanjutnya Agita Nova Purba yang menjelaskan mengenai alat dan bahan
yang digunakan untuk menghilangkan bau pada sepatu dan cara menghilangkan bau
pada sepatu. Pada saat menjelaskan alat dan bahan yang digunakan, presenter
berikutnya yakni Riza Indri dan Triana Hamidah menunjukkan alat dan bahan yang
digunakan. Setelah presentasi mengenai cara menghilangkan bau sepatu selesai,
dilanjutkan oleh Riza Indri dengan menjelaskan cara kerja dengan melakukan
praktek di depan kelas. Setelah selesai mempraktekkan kelompok meminta dua
orang yang menggunakan sepatu flat dan sepatu bertali. Tetapi pada saat itu
audiens tidak langsung mempraktekkan karena masih diberi pengarahan oleh
presenter Riza Indri. Setelah praktek selesai audiens yang maju diberikan
reward. Kemudian kami membuka sesi pertanyaan yang dibawakan kembali oleh
Muhammad Firman Akbar. Pada saat sesi pertanyaan ada beberapa audiens yang
menanyakan mengenai konsep andragogi yang kami terapkan pada saat presentasi.
Akhirnya karena pertanyaan dan saran yang diberikan teman-teman dan juga dosen,
kami diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulangi prakteknya dengan
memanfaatkan alat dan bahan yang tersedia. Audiens yang berjumlah 40 orang
dibagi menjadi 5 kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Tiap
kelompok diatur dengan posisi duduk yang melingkar sehingga presenter dapat
dengan mudah menjelaskan pada audiens mengenai cara menghilangkan bau kaki dan
bau sepatu. Dan audiens diajak untuk langsung mempraktekkannya pada sepatu
mereka. Setelah praktek selesai, presentasi ditutup oleh moderator.
L.
Kendala Yang
Dihadapi
·
Waktu
Waktu yang
digunakan kelompok untuk presentasi sudah mencukupi dan tidak melewati batas
waktu yang disediakan. Tetapi karena adanya kesalahan metode yang digunakan,
kelompok diberikan waktu tambahan oleh dosen untuk melakukan workshop dan
memperbaiki performa sebelumnya.
·
Alat Dan
Bahan
Sebelum
pelaksanaan, kelompok hanya mempersiapkan alat dan bahan secukupnya untuk
metode demonstrasi. Sehingga pada saat akan melakukan workshop untuk perbaikan performa,
alat dan bahan yang disediakan kelompok tidak mencukupi dan mewajibkan para
peserta saling berbagi alat dan bahan.
·
Proses Pelaksanaan
Kurang perhatian audiens
·
Performa
Kelompok
mengakui adanya ketidakmatangan perencanaan dan pembagian tugas antar anggota
kelompok sehingga performa yang ditampilkan masing-masing anggota kelompok
masih memiliki kekurangan seperti kesalahan interpretasi dalam melakukan metode
BA2BAKI, perasaan gugup sewaktu membimbing dan mempresentasikan program.
Untuk
pembagian tugas, kelompok mengakui adanya pembagian tugas yang tidak merata.
Seperti pada anggota kelompok Triana Hamidah yang hanya mendapatkan sedikit
peran sebagai fasilitator dan Andrie Syahreza yang hanya memiliki peran sebagai
fotografer. Adapun hal-hal yang menyebabkan hal ini adalah kurangnya respon dan
kerjasama di dalam kelompok.
Kelompok
mengharapkan untuk ke depannya performa masing-masing individu dan kerja sama
antar anggota kelompok dapat ditingkatkan dan memberikan hasil yang lebih baik.
M. Kritik Dan Saran
·
Ilmi Khoir
Saudari Ilmi menyatakan kritik
sebagai berikut:
-
Mengapa peserta dibagi menjadi dua kelompok jika tidak
ada perlakuan khusus yang membutuhkan pembagian kelompok?
-
Cara-cara menghilangkan bau sepatu menggunakan bahan
yang berbeda tidak terlalu jelas, sehingga terlihat seperti tahapan-tahapan.
-
Mengapa peserta tidak diajak untuk mengaplikasikan sendiri
cara-cara yang dipresentasikan?
-
Mengapa metode yang menggunakan bubuk kopi dilanjutkan
dengan membungkus sepatu dengan koran, sementara saat presentasi disebutkan
bahwa sepatu tidak dibungkus koran setelah diletakkan bubuk kopi?
·
Gianne
Saudari Gianne menyatakan kritik
mengenai cara-cara yang digunakan untuk menghilangkan bau sepatu tidak
memperlihatkan atau memberikan efek secara langsung.
·
Cynthia
Saudari Cynthia menyatakan kritik
mengenai peran kelompok yang terlihat tidak merata, sehingga hanya beberapa
anggota kelompok saja yang terlihat aktif dalam pelaksanaan demonstrasi ataupun
workshop.
·
Ibu Filia Dina Anggaraeni
Ibu Filia Dina menyatakan kritik dan
saran sebagai berikut:
-
Sebagai pembelajaran dalam mata kuliah Andragogi,
seharusnya peserta workshop diajak untuk mempraktekkan sendiri cara-cara yang
digunakan untuk menghilangkan bau sepatu. Begitu juga dengan dua orang
partisipan yang diajak ke depan, seharusnya mereka diizinkan untuk
mengaplikasikan cara tersebut pada sepatu mereka tanpa dibantu fasilitator.
-
Pada saat presentasi, perhatian semua peserta belum
terfokus. Saran untuk hal ini adalah sebelum presentasi seharusnya kelompok
membuat energizer atau pembangkit
semangat bagi para peserta agar perhatian terfokus pada presentasi dan
demonstrasi.
N.
Pembagian
Tugas
Moderator : M. Firman Akbar
Presenter : Yolanda Maranatha
Agita Nova Purba
Fasilitator : Riza Indri
Triana Hamidah
Dokumentasi : Andrie
Syahreza
O.
Transaksasi Dana
-
Bubuk Teh : Rp2000,- (2 Bungkus, 12 buah)
-
Bubuk Kopi : Rp7000,- (1 Bungkus)
-
Bedak : Rp5000,-
-
Reward : Rp18500,- (2 Botol Minuman, 5 Buah
Snack)
-
Tissue : Rp5000,- (1 Bungkus)
Total :
Rp37500,-