Sekilas
manfaat teknologi dalam dunia Pendidikan
oleh : M. Firman Akbar
Abad
ke 21 ini memang sudah menjadi abad yang penuh dengan inovasi-inovasi baru,
khusunya dalam bidang teknologi. Apakah itu teknologi komputer, mesin, otomotif
dan lain sebagainya. Tidak peduli tua maupun muda, setiap orang pasti pernah
ikut andil dalam pemakaian dan “perayaan” lahirnya teknologi-teknologi ini.
Terlebih lagi gadget. Jika dulu handphone, laptop, komputer dan sejenisnya
adalah barang mewah dan terkesan tersier, kini barang-barang tersebut sudah
menjadi kebutuhan primer dan jarang terkesan menjadi barang mewah. Contohnya
saja sekarang, anak-anak yang masih sekolah dasar sudah bisaa membawa gadget mereka seperti handphone, tab, i-phone ataupun yang
lainnya ke sekolah atau ketika sedang hangout
bersama teman-temannya. Tak heran, jika para remaja dan orang dewasa juga
terjangkit dalam pemakaian teknologi masa kini.
Kemunculan
inovasi baru dalam teknologi pasti memiliki tujuan untuk memudahkan pekerjaan
manusia. Jika kita persempit perspektinya, akan sangat mudah untuk melihat
keuntungan-keuntungan apa saja yang diberikan oleh penemuan teknologi kepada
kita. Misalnya saja, kaum pelajar dan mahasiswa. Hal yang paling lumrah adalah
internet. Internet adalah perpustakaan digital paling besar di seluruh jagad
raya ini. Memudahkan orang mencari informasi, lokasi, jual-beli dan lainnya.
Kepada mahasiswa sendiri misalnya, untuk mencari bahan dan materi perkuliahan,
jurnal atau website edukasi yang pasti akan sangat mendukung kinerja belajar
para mahasiswa.
Jika
kita kaji dari sudut pandang Psikologi pendidikan, mungkin kita semua juga akan
sepakat bahwa penggunaan teknologi akan sangat berperan besar dalam proses
pengajaran dan usaha memajukan pendidikan. Contoh kecil, seperti yang
dipaparkan diatas betapa internet sangat membantu dalam hal pencarian bahan
ataupun materi pembelajaran. Menilik lebih dalam, yang paling “on” dalam
teknologi khususnya internet adalah jejaring sosial. Jika saja jejaring sosial
merupakan salah satu virus yang bisa menyebabkan kematian, mungkin akan sangat
banyak manusia yang telah mati terjangkit virus saking fanatiknya atau terkesan
“addict” terhadap dunia yang sering kita kenal sebagai dunia maya.
Namun,
jika pengunaan internet dan jejaring sosial kita pergunakan dengan optimal, tentulah
akan memberikan umpan balik positif kepada penggunanya. Dalam dunia pendidikan,
jejaring sosial seperti facebook, twitter ataupun yang lainnya dapat menjadi
salah satu sarana peleburan relasi antara pengajar dan pelajarnya. Mungkin jika
di kampus misalnya, hubungan dosen dan mahasiswa terkesan dingin dan “garing”
di jejaring sosial mungkin bisa menjadi tempat untuk saling bercengkerama atau tempat bertukar pikiran
secara ringan. Karena, tidak sedikit juga sebenarnya mahasiswa yang ingin
berinteraksi langsung dengan pengajarnya, namun karena tidak berani atau segan
sehingga tidak terealisasi dengan baik.
Selain
sebagai jembatan silaturahmi, penggunaan akun-akun media sosial juga dapat
menjadi salah satu tipe dari sistem pembelajaran yang baru. Seperti pengumpulan
tugas melalui email, pemberitahuan tugas melalui facebook atau pengerjaan tugas
melalui blog pribadi. Selain melatih pemakaian teknologi baru, sistem ini juga
sangat membantu dalam pelestarian sumber daya alam. Dengan meminimalisir
penggunaan kertas dan pensil yang terbuat dari pohon, kita juga ikut andil
dalam mengurangi kemungkinan terjadinya pemanasan global. Dari jejaring sosial
sebenarnya pengajar/dosen juga bisa memantau peserta didik/mahasiswanya.
Misalnya, dengan melihat status facebook mahasiwa, dosen bisa mengetahui apa
yang dirasakan mahasiwanya tersebut. Misalnya, apakah seorang mahasiswa sedang
memiliki masalah pribadi, keluarga ataupun yang lainnya. Sebagai “orang tua” tak
ada salah nya jika seorang dosen menanyakan permasalahan mahasiswanya. Mungkin
mahasiswa itu tidak berani menceritakan masalahnya kepada siapapun sehingga ia
hanya menuliskannya melalui akun
pribadinya. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika masalah tersebut dapat
terselesaikan dengan ada orang yang tepat yang mau peduli terhadap masalahnya. Namun, status dalam jejaring sosial tidaklah
menjadi acuan pokok terhadap segala situasi yang dialami seseorang. Namun,
tidak jarang juga apa yang tertera disana adalah sebuah kenyataan.
Sangat
banyak sebenarnya kegunaan teknologi dalam kehidupan kita. Namun teknologi
hanyalah inovasi yang dirancang dan dijalankan dengan instruksi si pengguna.
Oleh sebab itu, marilah kita meng-instruksikan hal-hal yang positif kepada
gadget kita masing-masing. Sebab, dengan begitu akan banyak sekali hal-hal
positif yang bisa kita dapatkan dan menjadi komposisi untuk pembentukan
karakter diri yang lebih baik.