tugas : Asumsi Lev Vygotsky. Kelompok 9

0 komentar


 Asumsi Teori kehidupan Lev Vygotsky dalam Kehidupan sehari-hari
Oleh : M. Firman Akbar

Lev Vygotsky seorang Psikolog dari Rusia telah memaparkan teori-teori kognitifnya yang diklaim dalam tiga pandangan inti. Antara lain sbb :
1.       Keahlian kognitif Anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental (Kognitif-Developmental)
2.       Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus  yang berfungsi sebagai alat Psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental (Kognitif-Verbal)
3.       Kemampuan dan Keahlian Kognitif berasal  dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural (Kognitif-Sosiokultural)
Dalam konteks Pendidikan, Kognitif merupakan salah satu kemampuan dan keahlian yang paling mendasar. Melalui kemampuan kognitif yang baik,  seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya dengan baik pula. Melalui teori Kognitif Lev Vygotsky, Saya akan memaparkan asumsi-asumsi beliau kedalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengalaman yang telah Saya lalui.
Berdasarkan Pandangan inti Vygotsky ;
1.       Kognitif-Development
Memiliki penjelasan bahwa pendekatan menggunakan developmental berarti memahami fungsi kognitif Anak dengan memeriksa asal-usul atau latar belakang anak tersebut dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya. Based on my story, perlakuan ini telah Saya dapatkan sejak Saya kecil sampai dewasa. Latar belakang orangtua sebagai musisi, membuat Saya akrab dengan segala hal yang berhubungan dengan musik. Apakah itu bernyanyi atau bermain musik. Perkembangan pribadi saya yang erat dengan musik selalu didukung oleh orangtua. Misalnya, jika pada saat kecil Saya hanya memainkan alat musik (gitar misalnya) tanpa aturan, kini saya berkembang dan belajar hingga dapat memainkannya dengan benar. Kemampuan Saya dalam bidang ini termasuk dalam ruang lingkup Kognitif-Developmental.
2.       Kognitif-Verbal
Pada masa kanak-kanak bahasa digunakan sebagai alat yang membantu anak dalam memecahkan problem. Dalam kasus ini, mungkin akan sulit untuk Saya mengingat pembentukan kognitif pada saat Saya kanak-kanak. Namun, pola pembentukan ini dapat Saya lihat dari apa yang dilakukan orangtua kepada adik Saya. Seperti misalnya, bagaimana orangtua akan mengatakan “dorong” atau “tarik” kepada anak laki-laki yang sedang bermain mobil-mobilan.
3.       Kognitif-sosiokuiltural
Perkembangan seorang Anak tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan Sosial-Kultural. Misalnya, bagaimana Ibu Saya mengajarkan Saya menulis dan berhitung menggunakan jari. Hal yang berbeda terlihat dengan sepupu sebaya Saya yang belajar berhitung menggunakan sempoa. Hal ini adalah pembentukan kognitif melalui pembiasaan/budaya pada kehidupan masing-masing.


Dari ketiga Klaim diatas, terdapat beberapa gagasan unik dalam teori Lev Vygotsky. Antara lain :
1.       Zone of Proximal Development (ZPD)
Daerah yang merupakan serangkaian tugas yang sulit dikuasai anak tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang deasa atau orang yang lebih ahli. Zone of proximal development ini memiliki batasan baah dan batasan atas. Dimana, batas bawah adalah level pemecahan problem yang dapat dicapai secara sendirian oleh anak. Sedangkan batas atas adalah level tanggung jawab tambahan yang dpat diterima anak dengan bantuan instruktur yang lebih mampu. Misalnya, based on my story ketika Saya kecil orangtua saya sering membelikan Saya majalah anak-anak seperti  Aku anak soleh dan majalah Bobo. Batas bawah yang dapat Saya capai waktu itu adalah membaca informasi-informasi yang ada didalamnya. Namun, untuk memahami makna yang terkandung dalam informasi tersebut, saya membutuhkan bantuan orang tua saya untuk menjelaskannya. Kemampuan untuk memahami informasi tersebut adalah batas atas dalam studi kasus yang saya paparkan.
2.       Scaffolding
Scaffolding erat kaitannya dengan ZPD. Ini merupakan teknik yang dipergunakan untuk membantu seorang anak menyelesaikan masalah sampai ia mampu melakukannya sendiri. Dalam kasus pada point ZPD, bantuan orangtua Saya dalam membantu Saya itulah yang disebut dengan Scaffolding. Jadi, Scaffolding ini lebih menekankan pada tindakan dan teknik yang diterapkan.
3.       Bahasa dan Pemikiran
Menurut Vygotsky kombinasi dari kedua elemen ini memiliki perwujudan yang dikenal dengan inner speech atau private speech. Dimana, ini adalah cikal bakal dalam pembentukan karakter verbal seseorang. Vygotsky mengatakan bahwa anak-anak harus berbicara kepada orang lain/objek lain sebelum ia masuk ke dalam pemikirannya sendiri. Masih sangat jelas dalam memori saya bagaimana Saya dulu mencorat-coret dinding dan memperagakan Apa yang dilakukan guru Saya semasa SD walaupun tidak ada orang lain disekitar Saya. Kemampuan ini bersifat egosentris, namun akan sangat berperan penting bagi pemikiran pada masa kanak-kanak.